Pembelajaran Lesson Study ini pada mulanya berasal dari negeri sakura yaitu Jepang. Di negeri sakura ini para siswa tidak menggunakan cara yang monolog namun juga bukan dengan menggunakan sebuah dialog saja akan tetapi para siswa benar – benar di gembleng supaya dapat belajar dengan seoptimal mungkin dan mendapatkan sebuah pengalaman belajar yang real.
Metode dari pembelajaran Lesson Study ini tidak lagi hanya melibatkan antara siswa dan juga guru seperti metode – metode pembelajaran yang lainnya namun metode Lesson Study yang telah di kembangkan ini telah melibatkan orang tua para siswa. Pada metode pembelajaran Lesson Study ini melibatkan langsung guru, orang tua siswa dan sangat mungkin juga langsung terlibat dengan pakar pendidikan tertentu supaya siswa dapat benar-benar belajar secara optimal.
Inti dari pembelajaran Lesson Study ini sebenarnya adalah dengan melakukan kolaboratif pembelajaran dengan cara mengembangkan perangkat pembelajaran dan mengembangkan rencana, revisi dan refleksi rencana dengan cara terus menerus hingga menunjukkan sebuah peningkatan dan juga melakukan sebuah observasi.
Metode pembelajaran Lesson Study ini di bagi menjadi 3 tahapan, yakni :
Tahan yang pertama adalah Perencanaan/Plan
Pada tahap ini dilakukan sebuah penyusunan rencana kegiatan di dalam jangka waktu tertentu. Biasanya pada perencanaan ini di susun dalam waktu 3 bulan ataupun semester, perencanaan ini akan di susun dalam bentuk sebuah table dan setiap orang harus mematuhinya.
Tahap yang kedua adalah Pelaksanaan/Do
Pada tahap ini akan ada sebuah tim yang langsung melakukan sebuah pengamatan terhadap parasiswa pada setiap kegiatan yang telah di ikuti oleh siswanya. Untuk tim ini tidak diharuskan untuk melakukan sebuah interaksi terhadap siswanya, namun tim ini hanya akan mencatat dan mengamati setiap kejadian yang ada.
Tahap yang terakhir adalah Refleksi/See
Pada tahap inilah para TIM yang melakukan sebuah observasi melakukan diskusi dan menilai setiap siswanya untuk dapat mengembangkan sebuah pembelajaran Lesson Study.
