Penerapan model pembelajaran kebanyakan menggunakan model jigsaw. Terlebih untuk studi matematika dan IPA, lebih baik menggunakan model tersebut agar belajar tidak terasa bosan dan lebih maksimal untuk mengingat pelajarannya.
Untuk sekolah yang belum menjadikan sekolahannya menerapkan indicator dan standar dalam pengajaran, maka sekolah tersebut masih menggunakan model lama dalam mengajar di kelas. Sekolah tersebut masih membiarkan guru mengajar dengan sikap arogan mereka, kadang masih ada guru yang bersikap kasar kepada murid. Terlebih lagi, sekolah tersebut sangat sedikit jumlah gurunya, jadi hanya ada dua hingga empat orang guru yang mengajar di enam kelas. Sungguh ironis ketika melihat sekolah yang seharusnya menjadi tempat belajar yang nyaman untuk siswa, malah menjadi suatu hal yang menyeramkan dan kadang membuat siswa malas untuk sekolah.
Penerapan model pembelajaran yang baik ialah suatu hal yang cukup sulit. Karena pihak sekolah harus memperbaiki tata cara pengajaran dan mengambil guru yang benar-benar berpotensi dan memiliki kelayakan dalam mengajar. Untuk sekolah yang belum mampu untuk menangani masalah tersebut adalah sekolah yang mempunyai anggaran rendah untuk memperbaiki sekolahnya. terkadang anggaran dari pemerintah tidak langsung sampai pada sekolah tersebut, sehingga menjadikan sekolah kurang layak untuk dijadikan tempat belajar.
Penerapan yang bisa dilakukan guru untuk memperbaiki pengajaran adalah, rajin mengikuti berbagai seminar tentang model pembelajaran yang saat ini harus diterapkan. Kemudian melanjutkan kuliah satu tahun untuk mendapatkan sertifikat resmi sebagai pengajar professional. Jika sertifikat tersebut sudah ada, maka sudah pasti pengajaran di kelas membuat anak-anak menjadi nyaman. Jika guru tersebut tidak mampu untuk mengambil keprofesionalan, maka harus rajin membaca beberapa model belajar.
Jigsaw adalah salah satu model yang bisa digunakan untuk pembelajaran di kelas. Model ini menerapkan keaktifan siswa dalam menyampaikan maksud dan bekerjasama untuk menjawab pertanyaan. Selain itu, dari jigsaw ini para murid bisa lebih berani untuk tampil di tengah murid yang lainnya. Jiwa kepemimpinan juga diajarkan dalam model jigsaw ini.
Penerapan model pembelajaran tidak sulit untuk disampaikan kepada siswa. Asalkan pihak sekolah beserta guru mampu menerapkan beberapa ketentuan yang telah disesuaikan dengan pengajaran saat ini.
Untuk sekolah yang belum menjadikan sekolahannya menerapkan indicator dan standar dalam pengajaran, maka sekolah tersebut masih menggunakan model lama dalam mengajar di kelas. Sekolah tersebut masih membiarkan guru mengajar dengan sikap arogan mereka, kadang masih ada guru yang bersikap kasar kepada murid. Terlebih lagi, sekolah tersebut sangat sedikit jumlah gurunya, jadi hanya ada dua hingga empat orang guru yang mengajar di enam kelas. Sungguh ironis ketika melihat sekolah yang seharusnya menjadi tempat belajar yang nyaman untuk siswa, malah menjadi suatu hal yang menyeramkan dan kadang membuat siswa malas untuk sekolah.
Penerapan model pembelajaran yang baik ialah suatu hal yang cukup sulit. Karena pihak sekolah harus memperbaiki tata cara pengajaran dan mengambil guru yang benar-benar berpotensi dan memiliki kelayakan dalam mengajar. Untuk sekolah yang belum mampu untuk menangani masalah tersebut adalah sekolah yang mempunyai anggaran rendah untuk memperbaiki sekolahnya. terkadang anggaran dari pemerintah tidak langsung sampai pada sekolah tersebut, sehingga menjadikan sekolah kurang layak untuk dijadikan tempat belajar.
Penerapan yang bisa dilakukan guru untuk memperbaiki pengajaran adalah, rajin mengikuti berbagai seminar tentang model pembelajaran yang saat ini harus diterapkan. Kemudian melanjutkan kuliah satu tahun untuk mendapatkan sertifikat resmi sebagai pengajar professional. Jika sertifikat tersebut sudah ada, maka sudah pasti pengajaran di kelas membuat anak-anak menjadi nyaman. Jika guru tersebut tidak mampu untuk mengambil keprofesionalan, maka harus rajin membaca beberapa model belajar.
Jigsaw adalah salah satu model yang bisa digunakan untuk pembelajaran di kelas. Model ini menerapkan keaktifan siswa dalam menyampaikan maksud dan bekerjasama untuk menjawab pertanyaan. Selain itu, dari jigsaw ini para murid bisa lebih berani untuk tampil di tengah murid yang lainnya. Jiwa kepemimpinan juga diajarkan dalam model jigsaw ini.
Penerapan model pembelajaran tidak sulit untuk disampaikan kepada siswa. Asalkan pihak sekolah beserta guru mampu menerapkan beberapa ketentuan yang telah disesuaikan dengan pengajaran saat ini.