Penelitian tindakan sekolah (PTS) merupakan suatu penelitian yang dilakukan oleh para peneliti (juga praktisi) di sekolah supaya membuat peneliti bisa lebih profesional di dalam pekerjaannya, melakukan inovasi sekolah, memperbaiki praktek-praktek kerja dan juga mengembangkan ilmu pengetahuan terapan.
Berdasarkan dari pengertian di atas, maka ciri utama dari penelitian tindakan sekolah (PTS) yaitu untuk melakukan tindakan yang nyata guna memperbaiki kondisi atau melakukan inovasi sekolah untuk upaya semakin meningkatkan kualitas dan mutu dalam pembelajaran sehingga bisa menghasilkan siswa yang kreatif, inovatif, kritis, mampu menyelesaikan masalah serta memiliki naluri kewirausahaan. Adapun tujuan yang lainnya yaitu :
Berdasarkan dari pengertian di atas, maka ciri utama dari penelitian tindakan sekolah (PTS) yaitu untuk melakukan tindakan yang nyata guna memperbaiki kondisi atau melakukan inovasi sekolah untuk upaya semakin meningkatkan kualitas dan mutu dalam pembelajaran sehingga bisa menghasilkan siswa yang kreatif, inovatif, kritis, mampu menyelesaikan masalah serta memiliki naluri kewirausahaan. Adapun tujuan yang lainnya yaitu :
- Memperbaiki kondisi sekolah sekarang ini.
- Meningkatkan mutu proses, input dan juga output sekolah.
- Meningkatkan kinerja dari sekolah yang berhubungan dengan inovasi, mutu, efisiensi dan produktivitas sekolah.
- Meningkatkan kemampuan kepala sekolah yang profesional.
- Mengembangkan budaya akademik di sekolah.
- Membimbing guru dalam melaksanakan, merencanakan, melaporkan serta menindaklanjuti suatu hasil dari PTS.
- Mengembangkan ilmu praktis/terapan.
- Adanya tindakan yang nyata untuk menyelesaikan maupun menghadapi masalah dan tantangan serta terus melakukan inovasi yang baru.
- Lebih bersifat kualitatif, walaupun bisa menggunakan data kuantitatif.
- Berasaskan pada tantangan atau masalah yang dihadapi kepala sekolah.
- Adanya perubahan yang lebih positif dari kepala sekolah maupun sekolahnya.
- Penelitian dilaksanakan dengan cara kolaboratif di antara para peneliti beserta semua warga sekolah. Baik itu tenaga kependidikan, guru, siswa, pengawas dan juga pihak yang berkaitan.
- Seorang peneliti juga bisa menjadi praktisi yang melakukan refleksi.
- Jumlah dari siklus bergantung pada pencapaian tujuan penelitian tindakan sekolah. Apabila terdapat tujuan siklus yang belum tercapai maka bisa dilanjutkan pada siklus berikutnya.
- Tidak terdapat rumusan hipotesis disebabkan penelitian tindakan sekolah memang tidak digunakan untuk menguji hipotesis.
- Harus bersikap jujur. Maksudnya disini tidak fiktif, tidak plagiat dan merubah data serta menuliskan sumber dari referensi yang dikutip.
- Tidak diperbolehkan untuk mengganggu tugas pokok maupun fungsi dari kepala sekolah.
- Tidak diperbolehkan untuk mengganggu proses dari pembelajaran maupun tugas mengajar.
- Harus bisa memanfaatkan waktu secara efisien ketika mengambil data.
- Meminta izin.
- Bisa menjamin kerahasiaan atas data responden yang telah diteliti