Konsep Dasar Belajar - Belajar adalah kunci yang paling utama dari setiap usaha pendidikan. Jadi tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan. Belajar sebagai suatu proses dan belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berhubungan dengan upaya kependidikan. Sebagai contoh psikologi pendidikan serta psikologi belajar.
Perubahan serta kemampuan untuk berubah adalah batasan serta makna yang terkandung di dalam belajar. Hal ini disebabkan karena kemampuan berubah yang dikarenakan belajar. Maka, manusia bisa berkembang lebih jauh dari makhluk yang lainnya sehingga dia terpilih sebagai khalifah di bumi ini. Atau bisa jadi karena kemampuan berkembang melalui belajar itu pula manusia secara bebas bisa mengeksplorasi serta memilih dan menetapkan keputusan-keputusan yang penting di dalam hidup mereka.
Konsep dasar belajar merupakan kegiatan yang berposes dalam memakai unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Hal ini berarti bahwa berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dijalani siswa baik pada saat dia berada di sekolah atau berada di lingkungan rumah atau di lingkungan keluarganya sendiri.
Untuk itu pemahaman yang benar tentang konsep dasar belajar dengan segala aspek serta bentuk dan manivestasinya sangat mutlak dibutuhkan oleh para pengajar. Adanya kekeliruan atau ketidak lengkapan persepsi mereka akan proses belajar dan hal-hal yang berkaitan dengannya mungkin bisa mengakibatkan kurang bermutunya hasil belajar yang dicapai murid.
Ada sebagian orang yang beranggapan bahwa konsep dasar belajar hanya semata-mata menghapalkan atau mengumpulkan fakta-fakta yang ada dalam bentuk informasi atau materi dalam pelajaran. Maka orang yang beranggapan seperti itu biasanya akan segera merasa bangga saat anak-anaknya telah bisa menyebutkan kembali secara lisan sebagian besar informasi yang ada di dalam buku teks atau yang di ajarkan oleh guru.
Selain itu, ada juga sebagian orang yang memandang bahwa belajar adalah latihan biasa seperti yang terlihat pada latihan membaca serta menulis. Persepsi semacam ini biasanya membuat mereka akan merasa cukup puas jika anak-anak mereka sudah bisa memperlihatkan keterampilan secara fisik tertentu walaupun tanpa pengetahuan tentang arti dan hakikat serta tujuan keterampilan tersebut.
Perubahan serta kemampuan untuk berubah adalah batasan serta makna yang terkandung di dalam belajar. Hal ini disebabkan karena kemampuan berubah yang dikarenakan belajar. Maka, manusia bisa berkembang lebih jauh dari makhluk yang lainnya sehingga dia terpilih sebagai khalifah di bumi ini. Atau bisa jadi karena kemampuan berkembang melalui belajar itu pula manusia secara bebas bisa mengeksplorasi serta memilih dan menetapkan keputusan-keputusan yang penting di dalam hidup mereka.
Konsep dasar belajar merupakan kegiatan yang berposes dalam memakai unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Hal ini berarti bahwa berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dijalani siswa baik pada saat dia berada di sekolah atau berada di lingkungan rumah atau di lingkungan keluarganya sendiri.
Untuk itu pemahaman yang benar tentang konsep dasar belajar dengan segala aspek serta bentuk dan manivestasinya sangat mutlak dibutuhkan oleh para pengajar. Adanya kekeliruan atau ketidak lengkapan persepsi mereka akan proses belajar dan hal-hal yang berkaitan dengannya mungkin bisa mengakibatkan kurang bermutunya hasil belajar yang dicapai murid.
Ada sebagian orang yang beranggapan bahwa konsep dasar belajar hanya semata-mata menghapalkan atau mengumpulkan fakta-fakta yang ada dalam bentuk informasi atau materi dalam pelajaran. Maka orang yang beranggapan seperti itu biasanya akan segera merasa bangga saat anak-anaknya telah bisa menyebutkan kembali secara lisan sebagian besar informasi yang ada di dalam buku teks atau yang di ajarkan oleh guru.
Selain itu, ada juga sebagian orang yang memandang bahwa belajar adalah latihan biasa seperti yang terlihat pada latihan membaca serta menulis. Persepsi semacam ini biasanya membuat mereka akan merasa cukup puas jika anak-anak mereka sudah bisa memperlihatkan keterampilan secara fisik tertentu walaupun tanpa pengetahuan tentang arti dan hakikat serta tujuan keterampilan tersebut.