Arti guru merupakan aktor utama yang memastikan jiwa kepemimpinan yang tersimpan dalam diri setiap muridnya. Guru itu ibarat pemimpin, seorang guru mempunyai andil yang besar untuk melahirkan pemimpin-pemimpin baru dengan latar belakang profesi yang berbeda di masa depan.
Yang patut dicermati adalah guru memang takkan pernah bisa jadi pemimpin bila dia miskin integritas. Jika miskin integritas maka guru tidak mempunyai karisma dan inspirasi di depan murid-murid. Apabila guru sudah tak inspiratif bagi siswanya maka konsepsi guru sebagai sosok pemimpin hanya akan menjadi sekedar wacana.
Alih-alih memberikan keteladanan, bisa jadi guru juga tak paham mengapa dan untuk apa mereka menjadi idola anak muda di Indonesia. Ketenaran serta popularitas itu membutuhkan kesadaran dan tanggung jawab yang besar. Arti guru adalah pemimpin. Walaupun bukan seorang bintang idola, namun sadarilah bahwa guru bisa melahirkan bintang idola berjiwa pemimpin.
Seorang pemimpin bicara mengenai ide dan harapan masa depan. Idenya tersebut tidak melulu mengenai bagaimana meraih status pegawai negeri sipil atau mendapat tunjangan sertifikasi dan lain sebagainya. Guru sebagai pemimpin, memahami tentang manfaatnya yang sangat besar untuk menyiapkan pemimpin masa depan bagi Indonesia.
Ciri seorang guru sebagai pemimpin adalah hidup yang merdeka dimana mereka tidak takut dengan atasan. Seorang guru tidak silau dengan harta dan jabatan. Mereka hanya takut jika cara berpikir dan bersikapnya jauh dari nilai-nilai kebenaran. Arti guru sebagai pemimpin akan jatuh bangun guna pertahankan idealisme kebenaran. Guru sebagai pemimpin harus tegar seperti batu karang yang menahan segala cobaan yang akan menguji karakter kepemimpinan mereka.
Ada dua realitas yang bersebrangan yang harus dihadapi oleh guru. Pada satu sisi, seorang guru harus menginspirasi murid untuk cinta pada tanah air dan bangsa melalui karya terbaik mereka. Namun di lain pihak negara disesaki dengan tontonan perilaku pemimpin yang justru merusak tatanan kehidupan berbangsa serta bernegara. Sistem kehidupan yang tidak cukup kondusif membantu untuk menguatkan peran guru untuk melahirkan dan mendidik calon pemimpin baru di Indonesia. Sehingga, teori tidak pernah seiring dengan realitas yang terjadi.
Yang patut dicermati adalah guru memang takkan pernah bisa jadi pemimpin bila dia miskin integritas. Jika miskin integritas maka guru tidak mempunyai karisma dan inspirasi di depan murid-murid. Apabila guru sudah tak inspiratif bagi siswanya maka konsepsi guru sebagai sosok pemimpin hanya akan menjadi sekedar wacana.
Alih-alih memberikan keteladanan, bisa jadi guru juga tak paham mengapa dan untuk apa mereka menjadi idola anak muda di Indonesia. Ketenaran serta popularitas itu membutuhkan kesadaran dan tanggung jawab yang besar. Arti guru adalah pemimpin. Walaupun bukan seorang bintang idola, namun sadarilah bahwa guru bisa melahirkan bintang idola berjiwa pemimpin.
Seorang pemimpin bicara mengenai ide dan harapan masa depan. Idenya tersebut tidak melulu mengenai bagaimana meraih status pegawai negeri sipil atau mendapat tunjangan sertifikasi dan lain sebagainya. Guru sebagai pemimpin, memahami tentang manfaatnya yang sangat besar untuk menyiapkan pemimpin masa depan bagi Indonesia.
Ciri seorang guru sebagai pemimpin adalah hidup yang merdeka dimana mereka tidak takut dengan atasan. Seorang guru tidak silau dengan harta dan jabatan. Mereka hanya takut jika cara berpikir dan bersikapnya jauh dari nilai-nilai kebenaran. Arti guru sebagai pemimpin akan jatuh bangun guna pertahankan idealisme kebenaran. Guru sebagai pemimpin harus tegar seperti batu karang yang menahan segala cobaan yang akan menguji karakter kepemimpinan mereka.
Ada dua realitas yang bersebrangan yang harus dihadapi oleh guru. Pada satu sisi, seorang guru harus menginspirasi murid untuk cinta pada tanah air dan bangsa melalui karya terbaik mereka. Namun di lain pihak negara disesaki dengan tontonan perilaku pemimpin yang justru merusak tatanan kehidupan berbangsa serta bernegara. Sistem kehidupan yang tidak cukup kondusif membantu untuk menguatkan peran guru untuk melahirkan dan mendidik calon pemimpin baru di Indonesia. Sehingga, teori tidak pernah seiring dengan realitas yang terjadi.