Kerajaan Pertama di Indonesia - Beberapa ahli meyakini bahwa kerajaan pertama di Indonesia bukanlah keraajaan Kutai namun kerajaan Salakanegara. Hal ini dibuktikan dengan isi dari naskah wangsakerta. Pada naskah tersebut dijelaskan bahwa kerajaan Salakanegara didirikan di Jawa Barat pada tahun 130 Masehi, hal ini berarti kerajaan Salakanegara merupakan kerajaan pertama di indonesia. Pendirinya adalah Dewawarman, ia adalah duta bangsawan yang berasal dari Calankanaya. Ia juga merupakan pedagang dari India yang menikah dan menetap di Indonesia. Dewawarman datang ke Indonesia bersama rombongan dari India pada tahun 128 Masehi, pada awalnya kedatangannya membawa misi untuk menyebarkan agama Hindu ke seluruh pelosok dunia, salah satunya Indonesia, maka dari itu Dewawarman membawa beberapa pendeta untuk membantunya dalam misi tersebut.
Kedatangan Dewawarman di Pasundan , Jawa Barat tepatnya di teluk lada membawa pengaruh besar bagi Datu Tirem (pemimpin Teluk Lada) dan juga rakyat Teluk Lada, hal ini dikarenakan Dewawarman dapat membantu mengatasi kesulitan yang dialami rakyat Teluk Lada dan juga berhasil mengusir sekelompok bajak laut yang saat itu menjadi ancaman di selat Sunda. Selain itu Dewawarman juga membantu pemimpin Teluk lada memperbaiki sistem pemerintahan dan sistem lainnya. Baca: Kerajaan - Kerajaan Islam di Sulawesi dan Sumatera
Para pendeta yang ikut bersama Dewawarman dari India, mulai menyebarkan dan mengajarkan agama hindu kepada rakyat Teluk Lada, sehingga sebagian besar rakyat Teluk Lada mulai menganut agama hindu. Keberadaan Dewawarman beserta rombongannya membawa kemakmuran bagi seluruh rakyat Teluk Lada dalam waktu singkat.
Akhirnya Dewawarman menikah dengan Dewi Pwahaci Larasati yang merupakan putri dari pemimpin Teluk Lada l, yaitu Datu Tirem. Begitu pula dengan rombongan yang ikut dengan Dewawarman , mereka semua menikah dengan wanita-wanita Taluk Lada, dan tidak ingin kembali ke negara asalnya.
Ketika Datu Tirem meninggal, kepemimpinan Taluk Lada diberikan kepada Dewawarman. Hingga akhirnya Dewawarman membangun sebuah kerajaan yang bernama Salakanegara yang berarti Negeri Perak pada tahun 130 Masehi. Setelah dinobatkan sebagai raja Dewawaran mendapatkan gelar Prabu Darmalokapala Dewawarman Aji Raksa Gapura Sagara sedangkan Dewi Pwahaci Larasati mendapatkan gelar Dewi Dwani Rahayu.
Saat kepemimpinannya, Dewawarman membentuk balatentara untuk menyatukan seluruh rakyat Teluk Lada bagian utara, selatan, barat, dan timur. Hal ini dilakukan untuk memperluas daerah kepemimpinannya. Hingga akhirnya daerah kekuasaan kerajaan Salakanegara membentang panjang meliputi Selat Sunda, pantai utara pantai selatan, Pelabuhan-pelabuhan di Jawa Barat, Nusa Api, Nusa Mandala, dan pesisir Sumatera selatan. Perahu yang melawati ketiga arus perairan tersebut haris membayar upeti kepada kerajaan Salakanegara.
Untuk mendukung kepemimpinannya, Dewawarman membentuk kerajaan-kerajaan yang kekuasaannya berada dibawah kekuasaan kerajaan Salakanegara. Kerajaan-kerajaan tersebut antara lain: kerajaan Ujung Kulon yang dipimpin oleh Raja Bahadura Harigana Jaya Sakti merupakan adik dari Dewawarman. Pusat kerajaan Ujung Kulon berada di Teluk Penanjung, Kerajaan Tanjung Kidul yang dipimpin oleh raja Sweta Liman Sakti, ia juga merupakan adik dari Dewawarman. Baca: Kerajaan - Kerajaan Hindu Budha di Indonesia
Kedatangan Dewawarman di Pasundan , Jawa Barat tepatnya di teluk lada membawa pengaruh besar bagi Datu Tirem (pemimpin Teluk Lada) dan juga rakyat Teluk Lada, hal ini dikarenakan Dewawarman dapat membantu mengatasi kesulitan yang dialami rakyat Teluk Lada dan juga berhasil mengusir sekelompok bajak laut yang saat itu menjadi ancaman di selat Sunda. Selain itu Dewawarman juga membantu pemimpin Teluk lada memperbaiki sistem pemerintahan dan sistem lainnya. Baca: Kerajaan - Kerajaan Islam di Sulawesi dan Sumatera
Para pendeta yang ikut bersama Dewawarman dari India, mulai menyebarkan dan mengajarkan agama hindu kepada rakyat Teluk Lada, sehingga sebagian besar rakyat Teluk Lada mulai menganut agama hindu. Keberadaan Dewawarman beserta rombongannya membawa kemakmuran bagi seluruh rakyat Teluk Lada dalam waktu singkat.
Akhirnya Dewawarman menikah dengan Dewi Pwahaci Larasati yang merupakan putri dari pemimpin Teluk Lada l, yaitu Datu Tirem. Begitu pula dengan rombongan yang ikut dengan Dewawarman , mereka semua menikah dengan wanita-wanita Taluk Lada, dan tidak ingin kembali ke negara asalnya.
Ketika Datu Tirem meninggal, kepemimpinan Taluk Lada diberikan kepada Dewawarman. Hingga akhirnya Dewawarman membangun sebuah kerajaan yang bernama Salakanegara yang berarti Negeri Perak pada tahun 130 Masehi. Setelah dinobatkan sebagai raja Dewawaran mendapatkan gelar Prabu Darmalokapala Dewawarman Aji Raksa Gapura Sagara sedangkan Dewi Pwahaci Larasati mendapatkan gelar Dewi Dwani Rahayu.
Saat kepemimpinannya, Dewawarman membentuk balatentara untuk menyatukan seluruh rakyat Teluk Lada bagian utara, selatan, barat, dan timur. Hal ini dilakukan untuk memperluas daerah kepemimpinannya. Hingga akhirnya daerah kekuasaan kerajaan Salakanegara membentang panjang meliputi Selat Sunda, pantai utara pantai selatan, Pelabuhan-pelabuhan di Jawa Barat, Nusa Api, Nusa Mandala, dan pesisir Sumatera selatan. Perahu yang melawati ketiga arus perairan tersebut haris membayar upeti kepada kerajaan Salakanegara.
Untuk mendukung kepemimpinannya, Dewawarman membentuk kerajaan-kerajaan yang kekuasaannya berada dibawah kekuasaan kerajaan Salakanegara. Kerajaan-kerajaan tersebut antara lain: kerajaan Ujung Kulon yang dipimpin oleh Raja Bahadura Harigana Jaya Sakti merupakan adik dari Dewawarman. Pusat kerajaan Ujung Kulon berada di Teluk Penanjung, Kerajaan Tanjung Kidul yang dipimpin oleh raja Sweta Liman Sakti, ia juga merupakan adik dari Dewawarman. Baca: Kerajaan - Kerajaan Hindu Budha di Indonesia