Tata surya telah terbentuk dari ribuan tahun yang lalu. Ada beberapa teori pembentukan tata surya. Berikut uraian masing-masing teori pembentuk tata surya.
Teori Nebula |
Teori nebula atau teori kabut asap merupakan salah satu teori pembentuk tatasurya yang dikemukakan oleh ilmuwan jerman yang bernama Immanuel Kant. Menurut teori ini ‘dahulu di alam semesta terdapat gumpalan kabut yang berputar secara perlahan-lahan dan lama kelamaan bagian tengah kabut menjadi gumpalan gas yang disebut matahari,bagian kabut disekelilingnya akan membentuk planet-planet dan satelitnya, asteroid, komet dan benda langit lainnya”.
Seorang fisikawan prancis, Pierre Simon de laplace, mengungkapkan pendapatnya, bahwa “Tata surya berasal dari kabut panas yang terus berputar dan membentuk gumpalan kabut berbentuk bulat seperti bola besar. Karena terus berputar bentuk bola itu pepat pada kutubnya dan melebar pada bagian equatornya. Sebagian massa gas pada equatornya akan menjauh dari gumpalan inti dan akan membentuk cincin-cincin yang melingkari bagian intinya. Dalam jangka waktu yang lama cincin-cincin itu akan berubah menjadi gumpalan padat yang kecil-kecil yang disebut palnet. Sedangkan inti kabut berbentuk gas pijar yang disebut matahari.’
Teori Planetisimal merupakan teori pembentuk tata surya yang dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin. Menurut teori plenetesimal matahari sudah ada sebelumnya dan ketika ada bintang yang melintas dekat matahari sehingga menyebabkan permukaan matahari mengalami pasang dan sebagian massa matahari akan terlempar ke luar. Massa yang terlempar ke luar akan akan tertarik oleh gaya gravitasi matahari sehingga tetap mengorbit matahari. Massa ini lama kelamaan akan mendingin dan membentuk planet, satelit dan asteroid.
Seorang fisikawan prancis, Pierre Simon de laplace, mengungkapkan pendapatnya, bahwa “Tata surya berasal dari kabut panas yang terus berputar dan membentuk gumpalan kabut berbentuk bulat seperti bola besar. Karena terus berputar bentuk bola itu pepat pada kutubnya dan melebar pada bagian equatornya. Sebagian massa gas pada equatornya akan menjauh dari gumpalan inti dan akan membentuk cincin-cincin yang melingkari bagian intinya. Dalam jangka waktu yang lama cincin-cincin itu akan berubah menjadi gumpalan padat yang kecil-kecil yang disebut palnet. Sedangkan inti kabut berbentuk gas pijar yang disebut matahari.’
Teori Planetisimal merupakan teori pembentuk tata surya yang dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin. Menurut teori plenetesimal matahari sudah ada sebelumnya dan ketika ada bintang yang melintas dekat matahari sehingga menyebabkan permukaan matahari mengalami pasang dan sebagian massa matahari akan terlempar ke luar. Massa yang terlempar ke luar akan akan tertarik oleh gaya gravitasi matahari sehingga tetap mengorbit matahari. Massa ini lama kelamaan akan mendingin dan membentuk planet, satelit dan asteroid.
Teori Panetisimal |
Teori pasang surut merupakan teori pembentukan tatasurya yang dikemukakan oleh Sir James Jeans dan Harold Jeffreys. Menurut teori planet-planet terbentuk langsung oleh gas asli matahari yang tertarik oleh sebuah bintang yang melintas di dekatnya. Ketika sebuah bintang melintas dekat matahari bagian matahari akan mengalami pasang, dan bagian gas matahari akan terlepas menyerupai cerutu yang mementang ke arah bintang. Bintang bergerak menjauhi matahari dan massa cerutu akan terputus-putus membentuk gumpalan gas disekitar matahri yang kemudian disebut planet.
Teori Bintang Kembar merupakan teori pembentukan tatasurya yang dikemukakan oleh Lyttleton seorang astronom Inggris. Menurut teori ini pada awalnya matahari merupakan bintang kembar. Pada suatu saat ada bintang yang melintas dan menabrak salah satu bintang kembar. Bintang kembar yag tertabrak kemudian hancur menjadi bagian-bagian kecil yang terus menerus berputar dan mendingin kemudian menjadi planet planet yang mengelilingi bintang tetap bertahan, yaitu matahari.
Teori Awan Debu atau teori proto planet merupakan teori pembentukan tatasurya yang dikemukakan oleh Carl Von Weizsaecker, G.P. Kuiper & Subrahmanyan Chandarasekhar. Menurut teori ini dahulu di alam semesta terdapat awan, gumpalan debu dan gas kosmos yang berbentuk seperti piring dan terus berputar. salah satu dari awan gas mengalami pemampatan dan menarik partikel debu ke pusat awan membentuk gumpalan bola. Gumpalan bola kemudian memipih dan membentuk cakram. Partikel pada di bagian tengah cakram saling menekan dan menghasilkan panas pijar yang disebut matahari. Sedangkan bagian luar akan berputar sangat cepat dan terpecah menjadi gumpalan kecil yang berpilin dan membeku membentuk planet dan satelit.
Demikianlah sekilas tentang teori pembentukan alam semesta, semoga bermanfaat.
Demikianlah sekilas tentang teori pembentukan alam semesta, semoga bermanfaat.